Senin, 18 Oktober 2010 4 orang yang goblok nekat atau biasa disingkat gonek oleh presiden SBY penulis, berekspedisi ke daerah Alun-alun Bandung dengan tujuan utamanya gedung Swarha yang katanya angker.

Tetapi karena hal yang tidak diharapkan yaitu anggota klub sepakbola ekspedisi kami dengan anggota empat orang yaitu penulis ganteng ini, Brilliant Fajar, Raden Alfysa, dan Mario Rizky tidak memungkinkan untuk memasuki gedung itu. Kata orang yang jaga disananya minimal harus berkelompok lah, dan yang terakhir dating kesana itu sekitar 80 orang. Karena itu akhirnya kamipun berfoto-foto ria di taman Masjid Agung Jawa Barat, dilanjutkan ke gedung Palaguna yang nggak kalah angkernya sama Swarha (sebetulnya kalah jauh sih tapi tetep aja bikin bulu kuduk berdiri).

Masuk pintu utama Palaguna, disana ada tangga naik ke lantai dua tapi ternyata jalannya di /boden (baca:perboden) alias ditutup untuk umum. Ditutup pake tali tambang. Kami tidak patah semangat dan langsung berkeliling mencari tangga alternatif untuk naik ke lantai atas. Ternyata hanya ada satu tangga di gedung itu. Kami pun NEKAD melewati tali tambang itu. Di sana ternyata suasananya lembab banget dan gelap, kotor juga. Ada tangga lagi kami naik lagi dan tangga diatas pun ternyata ditutup lagi. Tadinya mau lewat lagi tapi selain penutup jalan yang besar, nyali kamipun sudah ciut. Semua anggota kelompok sudah membaca surat Yasiin. Akhirnya kamipun turun lagi dan berjalan ke Asia Afrika untuk berfoto-foto. Setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan ke tempat yang jauh lebih seram dan menegangkan dari Gedung Swarha dan Palaguna, apaan? Sekolah! Lah kok sekolah? Kan sekarang lagi bagi rapot yang berisi nilai pas-pasan…

Sebetulnya penyebab kita pergi ke sini tuh karena Spongebob. Tadi lagi pada ngomongin Spongebob tapi entah mengapa tiba-tiba topiknya beralih ke dunia per-tempat angkeran di Bandung. Dan tujuan utamanya tuh gedung Swarha, jadi dari Spongebob ke Swarha. Atau “Dari S ke S”. Jadi Ekspedisi ini bisa disebut Ekspedisi S ke S (ESS) atau juga Ekspedisi Asia Afrika (EAA). Insya Allah Selasa besok hari kita bakal kesana lagi menyelesaikan misi yang belum tercapai, siapa yang mau ikut? Minimal 20 orang!

Galeri Foto :

Sebagai pecinta sepakbola Indonesia, walaupun lawan tim peringkat 7 Dunia tetep aja kecewa kalau kalah 1-7. Pertandingan selanjutnya Indonesia lawan Maladewa di Stadion Siliwangi Bandung, mumpung di Bandung saya iseng iseng nonton ke stadion bersama rekan sepermainan sebangku saya, Brilliant Fajar. Dari sebelum main udah bisa diprediksi hasilnya pasti Indonesia ngebantai Maladewa, dan benar. Indonesia menaklukkan Maladewa, dengan skor 3-0.

Kayaknya dia emang nggak ngerti bola, pertandingan belum mulai udah nontonin serius.

Golnya Okto Maniani di menit ke 30 jadi gol pembuka di pertandingan itu, ditambah golnya Yongki Aribowo sama Tony Sucipto di babak kedua jadi pelengkap kemenangan di pertadingan sore itu. Di tiket tertulis pertandingannya dimulai jam 15.30 tapi ternyata ngaret sampe nggak tau jam berapa tapi pokoknya ngaret deh. Pertandingan dimulai ditandai sama berkumandangnya lagu Fifa Fair play, diikuti lagu kebangsaan Maladewa dan diikuti lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Pas Indonesia Raya berkumandang, seisi stadion semuanya nyanyi. Sayapun bernyanyi dengan hati, sampai terharu. Pemain-pemain Maladewa diejek-ejek sama penonton, misalnya pas ada pemain yang rambutnya gimbal, ada penonton yang teriak "Teu aya salon kitu diditu naha rambutna meuni kitu Hahahaha.". Tapi yang paling kenyang sama cemoohan itu justru dari pemain tuan rumahnya. Kapten malah, Bambang Pamungkas yang dapet ejekan paling banyak dari penonton mungkin karena rivalitas klub juga. Ejekannya mulai dari yang "rada" halus kayak "Makan bisk**t heula atuh ameh jadi macan!", seperti tagline sebuah biskuit yang dibintanginya. Sampai ejekan yang kasar seperti (maaf) "Bambang Anjing!" "Goblog ganti weh si Bambang mah!". Ada satu hal yang mencolok di pertandigan itu, ada poster yang bertulisan tepat seperti ini :

NURDIN & KRONINYA HARUS MUNDUR DEMI PERSEPAKBOLAAN - INA HARGA MATI

Dan saya pun sempat memfotnya, tapi karena posternya yang berukuran kecil, akhirnya tulisannya pun tidak jelas. Posternya terletak di papan skor, gambarnya ada di gambar paling atas, di poster putih yang tulisannya merah muda. Walaupun di pertandingan itu Indonesia menang, tapi tetep aja permainannya mengecewakan. Yang penting, saya sempat foto di bus PSSI HAHAHA!

Dari pertama blog ini dibuat tanggal 26 Juni 2009, nggak pernah ada salam bubuka nya, tapi "better die" eh salah, "better late than never" yo wis saya bikin salam pembuka nya sekarang saja. Selamat datang di blognya Faiz Rachiemy! Dah, tamat. Itu lah salam pembukanya. Lah kok cuma dikit? Yaiyalah mau nulis apa lagi lagian. Yasudah nih ditambahin dikit lagi, saya mengucapkan terimakasih sebesar besar nya kepada semua yang sudah menyisihkan waktunya untuk membaaca blog yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini, kalau anda berfikir blog ini nggak penuh dengan ilmu pengetahuan, silahkan pikir ulang lagi, kalau tetep sama, tipulah diri anda sendiri sampai anda berfikir bahwa blog ini penuh dengan ilmu pengetahun. Kalau sudah, komen dong! Kalau mau liat profil, klik disini.

Orang yang nulis artikel ini baru aja nulis profilnya sendiri di sini, ada fotonya tapi jangan dibuka bisi terpesona.

Puisi buatan CBM - SixMax, judulnya asalnya nggak jelas, antara Tenggorokan Menggelitik, Status Invicible, tapi akhirnya dipilih "Sang Pelangi". Puisinya kocak, tapi menyentuh hati

Sang Pelangi

Hidupku,bagaikan pelangi

Yang sabar menunggu cerahnya langit

Sesudah awan hitam dan serbuan hujan menghampiri bumi

Tiada henti bersabar menunggu cerahnya langit

Tiada henti bersabar melihat kesuraman langit

Berusaha merelakan,sisa kebahagiaan dari suramnya langit

Tapi inilah aku,kebahagiaan berupa 7 warna di langit

Sekilas hanya singkat hanya kenampakan alam

Tetapi lihatlah Cobaan yang dia hadapi

Lihatlah diaseraplah hatinya

Bayangkanlah pengorbananya

Bayangkanlah isi hatinya

Kubayangkanlah isi hatinya

Sungguh bila kau tau

Aku hanya ingin engkau tersenyum

Bila kau melihatku

-CBM

Sixmax