Beranak di kolong lemari
Wednesday, 20 October 2010 14:30:31 WIB | tags: memory | 671 hits | 0 comment(s)Mata kucingnya biru, berarti kucingnya bobotoh
"Gila! Bau Banget! Bau tai kucing! " kata Brilly.
Sayapun datang membawa pengharum ruangan dan menyemprotkannya ke belakang lemari, lalu terdiam sejenak. Tiba-tiba, ada sesuatu berwarna hitam bergerak sangat cepat dan akhirnya kembali masuk lagi ke dalam lemari. Sayapun memanggil pasukan dan langsung memakan mendorong lemari agar ada celah sedikit untuk melihat ke kolong lemari. Setelah celahnya cukup besar, sayapun menurunkan tangan sambil memegang kamera, bermaksud memfoto kolong lemari agar bisa melihat keadaan di kolong lemari, tapi tiba-tiba ada sesosok berwarna putih keluar dari lemari, sontak saya dan pasukan pun berteriak. Saya teriak karena kaget melihat sosok putih bukan karena takut kucing, pasukan berteriak karena kaget mendengar saya berteriak kekagetan. Seisi kelas pun(yang masih ada guru tentunya) terfokus pada arah saya karena mendengar saya berteriak. Dan tempat saya berpijak pun langsung dikerubungi orang-orang penasaran.
Reaksi orang-orang yang kaget melihat makhluk kecil berbulu
Takut liat kucing
Kucingnya jual mahal, sampai-sampai nggak mau di-interview
Akhirnya saya pun kembali mencoba untuk memfoto kolong lemari, dan didapat fotodi atas. Tapi tiba-tiba kucing-kucing laknat yang telah mengkontaminasi udara segar di kelas 9J itu menjadi udara beracun yang berbau busuk itu kabur berlari-lari, kembali terdengar suara teriakkan yang memekakkan telinga, tapi kini dari anak-anak cewek dan orang-orang ketakutan itupun langsung ripuh loncat-loncatan. Ada juga yang loncat ke meja. Saya langsung berlari mengejar kucing tersebut untuk mencoba ber-interview tapi ternyata kucing itu, entah karena sibuk atau emang jual mahal malah berlari lari menjauhkan diri. Tapi saya sempat mendapatkan salah satu fotonya saat kucing itu berlari, dan didapatlah foto disebelah kiri ini. Tapi ternyata kucing ini berlari ke arah yang salah dan berhasil di tangkap oleh rekan saya Soni, tapi ternyata kucing itu masih bisa meloloskan diri dan pergi entah kemana. Satu kucing pergi, tinggal sisa dua. Akhirnya kami memanggil pihak berwajib. Datanglah pihak berwajib tapi ternyata hanya menyapukan hasil pencernaan si kucing laknat tersebut. Lalu pergi. Tiba-tiba salah satu kucing kabur dan pergi ke kelas tetangga dan membuat heboh kelas tersebut. Reaksinya juga nggak kalah sama di kelas awal. Kucing itu akhirnya tertangkap dan ditahan di dalam ember, sebelum dipindahkan ke dalam kardus karena perbuatannya yang sudah membuat orang yang duduk di bangku paling belakang kelas ini tersiksa dengan bau kotorannya yang sungguh sangat menyiksa alat pernafasan. Kucing tersebut berhasil meloloskan diri dari dalam kardus, dan kabur ke kelas akselerasi. Kucing tersebut pergi ke kelas akselerasi karena ingin cepat-cepat lulus dari SMP ini. Akhirnya kami biarkan dan menanggungkan kasus ini ke kelas tersebut. Tinggal satu kucing lagi tapi akhirnya kucing itu kabur sendiri. Akhirnya ketiga kucing itu pun pergi entah kemana. Ketiga kucing itu masih anak-anak, ibunya entah kemana. Bapaknya juga nggak tau kemana. Kasian mereka...
Koleksi foto
Reaksi kelas tetangga yang nggak kalah serunya sama kelas 9J
Salah satu kucing tertangkap
Kucing lainnya tertangkap
Ketangkep lo cing!
Pihak Berwajib (baju warna kuning) sedang membersihkan sisa pencernaan kucing laknat
TKP nya Gan!
Foto ketiga kucing, sesaat sebelum melarikan diri
Give Comments
* required fields
Comments
Be the first to comment!